Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

A Letter For You

Bismillah... Kali ini penulis ingin berbagi sebuah tulisan yang mungkin dapat memberikan sedikit motivasi. Sebagai catatan, tulisan ini hanyalah karangan belaka dan jika terdapat kesamaan cerita ataupun alur itu hanyalah kebetulan belaka (kayak sinetron aja). Tulisan ini mungkin terinspirasi dari suatu hal tapi penulis lupa itu apa, mungkin dari sebuah artikel yang pernah penulis baca dan tiba-tiba jadilah tulisan ini. Akhir kata silahkan dihayati...

Rembulan Merenggut Hatimu

Rembulan Merenggut Hatimu Tidak seperti biasanya, cahaya pagi yang menembus kaca jendela sungguh menusuk mataku. Cahaya yang membangunkanku dari tidur panjangku semalam. Segera aku beranjak dari tempatku berbaring namun tiba-tiba aku tertegun oleh sebuah foto yang berada di meja belajarku dan air mata tiba-tiba menggenang di wajahku. Lagi dan lagi air mata ini tak terbendung, sama seperti semalam, kemarin, dan minggu lalu.

Teruntuk daun yang tak pernah berguguran

Teruntuk daun yang tak pernah berguguran Hidup, sesuatu hal yang terus berjalan entah sampai kapan. Hidup bagaikan sebuah roda yang terus bergerak maju. Ketika roda itu berputar, roda tersebut akan melintasi berbagai jalan yang tidak selalu sama. Entah itu menanjak, menurun, ataupun jalan yang berkelok, roda akan terus dapat melaluinya selama roda tersebut masih dalam keadaan utuh dan tidak rusak.

Best friend In Islam (Arti Sahabat)

Teman, menurut kalian teman itu apa? Sahabat itu apa dan yang bagaimana? Apakah mereka adalah orang-orang yang selalu ada disaat suka ataupun duka? Orang yang selalu memberikan bantuan? Ataukah orang yang menemani kita melakukan segala sesuatu hal bersama ?. Itu semua tergantung dari sejauh mana kita memahami pertemanan ataupun persahabatan itu sendiri.

Tersenyumlah wahai hati yang bersedih

Tersenyumlah Wahai Hati yang Bersedih Ketika engkau tersandung duka, menangislah sekencangnya tak usah engkau menahannya. Ketika hatimu merasa sakit berteriaklah hingga hatimu tak bisa lagi berteriak. Biarkan dirimu merasakan kesedihan hatimu dan biarkan air matamu merasakan perihnya lukamu.