Langsung ke konten utama

Best friend In Islam (Arti Sahabat)



Teman, menurut kalian teman itu apa? Sahabat itu apa dan yang bagaimana? Apakah mereka adalah orang-orang yang selalu ada disaat suka ataupun duka? Orang yang selalu memberikan bantuan? Ataukah orang yang menemani kita melakukan segala sesuatu hal bersama ?. Itu semua tergantung dari sejauh mana kita memahami pertemanan ataupun persahabatan itu sendiri.


Pertama-tama coba pikirkan tentang teman dekat atau sahabatmu, pikirkan seperti apakah mereka. Apakah mereka seperti yang telah saya tuliskan di atas ataukah tidak?. Jika kalian berpikiran seperti diatas, maka ada baiknya kalian berpikir ulang dan mencoba untuk memahami arti dan peranan teman yang shalih/shalihah.

Nah, sekarang yang ingin saya tanyakan adalah apakah arti sahabat dalam islam? Apakah yang dimaksud dengan sahabat dalam islam? Dan seperti apakah pertemanan ataupun persahabatan yang dianjurkan dalam islam?.

Persahabatan dalam islam dapat diberi pengertian sebagai ikatan ukhuwah anatara sesama akidah dengan memiliki visi dan misi hudup yang sama yaitu meraih ridho Allah Subhanahu Wata'ala.

Seseorang pernah mengatakan bahwa proses persahabatan dari awal sebagai teman menjadi sahabat dan kemudian dijadikannya menjadi sahabat sejati membutuhkan usaha pemeliharaan agar tetap dalam keadaan harmonis. Peran sahabat sejati tidak hanya membantu dalam kesusahan atau pada saat seseorang meminta pertolongan, akan tetapi ia justru berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh temannya tersebut. Perasaan rindu kepada sahabat tersebut adalah salah satu ciri bahwa dia adalah benar-benar sahabat sejati.

Islam menganjurkan kita berbuat baik kepada sesama orang muslim lainnya dan juga persahabatan itu harus dapat menjadi sebuah keluarga besar dengan sebutan hubungan ukhuwah islamiyah.

Semua orang memerlukan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Untuk mendapatkan ketentraman dan ketenangan hati sebaiknya kita mencari dan menjalin persahabatan yang mengacu pada nilai-nilai islam.

Arti teman menurut Islam

Teman memberikan pengaruh yang sangat besar. Rasulullah bersabda, "Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seoarang dari kalian melihat siapa temannya". (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Teman bukan sekadar orang yang bisa diajak untuk menghabiskan waktu bersama. Peranan teman dalam islam ternyata lebih dari itu. Seorang teman bisa membantu kita melakoni amalan-amalan dan mendekatkan kita kepada Allah. Namun seorang teman bisa juga justru menghalangi kita dari perjalanan menuju surga. Peranan teman terhadap diri sungguh sangat luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Itulah mengapa sangat penting untuk berhati-hati dalam memilih teman.

Dari Anas, dia meneturkan, Rasulullah SAW bersabda, "Dan perumpamaan teman duduk yang baik itu bagaikan penjual minyak wangi kasturi, jika minyak kasturi itu tidak mengenaimu, maka kamu akan mencium baunya. Dan perumpamaan teman duduk yang jelak adalah seperti tukang pandai besi, jika kamu tidak kena arangnya (percikannya), maka kamu akan terkena asapnya".  (HR. Abu Dawud).

Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga.

Sangat penting bagi kita untuk memahami hadis di atas yang mengindikasikan dampak teman terhadap kehidupan seseorang dan pentingnya untuk memilih teman yang baik.

Nasehat Bakr Bin Abdullah Abu Zaid, "Hati-hatilah dari teman yang jelek, karena sesungguhnya tabiat itu suka meniru, dan manusia seperti serombongan burung yang mereka diberi naluri utnuk meniru dengan yang lainnya. Maka hati-hatilah bergaul dengan orang yang seperti itu, karena dia akan celaka, hati-hatilah karena usaha preventif lebih mudah daripada mengobati."

Nasehat ini menganjurkan kita agar pandai dalam memilih teman, carilah teman yang bisa membantumu mencari apa yang engkau cari. Dan bisa mendekatkan diri pada Rabbmu, bisa memberimu saran dan petunjuk untuk mencapai tujuan muliamu. Bukan mereka yang hanya menganjurkanmu melakukan sesuatu yang dilarang oleh Rabbmu. Bukan mereka yang mengajakmu melakukan sesuatu hal yang sia-sia. Dan bukan pula mereka yang selalu medukung keputusanmu walaupun mereka tahu itu salah.

Teman yang baik bukanlah orang yang selalu mendukungmu melainkan orang yang selalu menasehatimu jika engkau salah. Mereka yang menyuruhmu melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama hanya karena hal tersebut sedang tren dan banyak dilakukan oleh orang lain, orang seperti mereka tidak layak untuk dijadikan sebagai sahabat. Mereka hanya memberi pengaruh yang buruk dan sekali-kali tidak memberikan sedikitpun manfaat kepadamu.

Allah menyuruh kita untuk akrab dengan orang yang taat dan ahli ibadah, serta berpaling dari orang yang lalai dan memuja hawa nafsu, "Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja dengan mengharap Ridha-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas ". (Q.S. Al-Kahfi :28).

Menurut ayat ini, teman yang baik akan mendorong kita untuk berbuat baik. Teman yang buruk akan menyebabkan kita jauh dari ibadah. Salah-salah, iman dan keyakinan kita menjadi taruhannya. Orang sangat dimungkinkan terpengaruh dalam agama dan kahlak orang yang diakrabinya. Maka kita harus pandai-pandai dalam meilih teman. Sikap selektif dalam memilih teman bukanlah sesuatu tindakan yang salah. Juga bukan berarti kita membeda-bedakan antara manusia satu dan lainnya. Faktanya, membeli pena saja kita memilih yang paling bagus apalagi teman. Salahlah orang yang suka mencemooh sikap selektif dalam memilih teman.

Maka dalam pergaulan kita harus cermat dalam memilih teman khususnya sahabat yang dekat dengan kita. Carilah sahabat yang shalih/shalihah, yang benar-benar memberikan kecintaan yang tulus, selalu memberi nasehat, dan juga menunjukan kebaikan. Karena bergaul dengan orang-orang tersebut akan menjadikannya sebagai teman yang selalu mendatangkan manfaat dan pahala yang besar, juga akan membuka hati untuk menerima kebenaran. Maka kebanyakan teman akan menjadi teladan bagi temannya yang lain dalam akhlak dan tingkah laku.
Seperti ungkapan :
"Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-geriknya teringat mati..."

Apakah ciri-ciri sahabat yang baik?

Seseorang bijak pandai berpesan kepada anak lelakinya: "Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut :
Jika engkau berbakti kepadanya, dia kan melindungi kamu;
Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu;
Jika engkau memerlukan pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu;
Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia kan menerimanya dengan baik;
Jika ia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, dia akan menghargai atau mneyebut kebaikan kamu;
Jika dia melihat sesuatu yang tidak baik daripada kamu, dia akan menutupnya;
Jika engkau meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya;
Jika engkau berdiam diri (karena malu hendak meminta), dia akan menanyakan kesusahan kamu;
Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu;
Jika engkau berkata kepadanya, niscaya dia akan membenarkan kamu;
Jika kamu berdua berselisih paham, niscaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan;
Dia membantumu menunaikan tanggung jawab serta melarang melakukan perkara buruk dan maksiat;
Dia mendorongmu mencapai kejayaan di dunia dan akhirat."

Seseorang yang berakal tidak harus bersahabat dengan setiap orang yang dijumpai, karena manusia itu adalah makhluk yang saling mempengaruhi. Ibn. Hajar Rahimatullah berkata, "Tidak selayaknya seseorang menyepelekan dalam memilih orang yang pantas untuk dijadikan sahabat . Berhati-hatilah dalam memilih kawan karena kawan boleh menjadi cermin pribadi seseorang. Cinta seorang muslim kepada saudaranya yang dilakukan karena Allah Subhanahu wata'ala adalah buah iaman dan akhlak yang baik."

Sudahkah kita menemukan sahabat sejati tersebut ataupun sudahkah kita menjadi seperti sahabat sejati tersebut?


By: Shinz_


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tersenyumlah wahai hati yang bersedih

Tersenyumlah Wahai Hati yang Bersedih Ketika engkau tersandung duka, menangislah sekencangnya tak usah engkau menahannya. Ketika hatimu merasa sakit berteriaklah hingga hatimu tak bisa lagi berteriak. Biarkan dirimu merasakan kesedihan hatimu dan biarkan air matamu merasakan perihnya lukamu.

Teruntuk daun yang tak pernah berguguran

Teruntuk daun yang tak pernah berguguran Hidup, sesuatu hal yang terus berjalan entah sampai kapan. Hidup bagaikan sebuah roda yang terus bergerak maju. Ketika roda itu berputar, roda tersebut akan melintasi berbagai jalan yang tidak selalu sama. Entah itu menanjak, menurun, ataupun jalan yang berkelok, roda akan terus dapat melaluinya selama roda tersebut masih dalam keadaan utuh dan tidak rusak.